Tiento.co.id – Real Madrid merupakan klub yang punya prestasi sangat mentereng dalam dunia sepak bola. Raksasa Spanyol itu sudah memenangkan banyak gelar termasuk 13 trofi Liga Champions.
Real Madrid juga sukses di bursa transfer di mana mereka berhasil merekrut pemain-pemain kelas dunia dan juga para pemain muda berbakat. Sergio Ramos, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo contoh nyata kecerdikan Real Madrid melakukan rekrutan pemain.
Mereka seakan dilahirkan untuk bermain untuk Los Blancos dan menikmati puncak popularitasnya di Bernabeu. Namun, ada juga pemain yang tak seberuntung mereka. Karier mereka justru tak berkembang saat bermain di klub satu ini.
Namun, uniknya setelah meninggalkan Madrid, pemain-pemain justru menikmati kesuksesan luar biasa. Siapa-siapa saja pemain yang menderita di Real Madrid kemudian menikmati kejayaan di klub lain? Simak di bawah ini.
- Juan Mata
Nama pertama adalah Juan Mata. Pemain asli Spanyol ini pertama kali bergabung ke akademi Real Madrid pada 2003 dan sempat bermain di tim kedua, Real Madrid Castilla. Uniknya, Mata justru memutuskan hengkang pada 2007 ke Valencia.
Setelahnya, Mata hijrah ke Liga Inggris dengan bergabung bersama Chelsea. Di sana, dia memenangkan gelar Liga Champions dan Liga Eropa.
- Fabinho
Fabinho sempat bergabung bersama Los Blancos dengan status pinjaman dari Rio Ave pada 2014 dan bermain di Real Madrid Castilla.
Sempat debut di tim senior saat melawan Malaga, Madrid tampaknya tidak berminat untuk mengontrak Fabinho. Pada akhirnya, Fabinho kembali menjadi pemain pinjaman ke AS Monaco sebelum dipermanenkan.
Penampilan apiknya bersama Monaco membuat Liverpool meminangnya. Di bawah arahan Jurgen Klopp, Fabinho kini menjadi salah satu sosok sentral di lini tengah The Reds dan telah memenangkan Liga Inggris hingga Liga Champions.
- Wesley Sneijder
Wesley Sneijder merupakan pemain asli Jong Ajax. Pada 2007, dirinya diboyong oleh raksasa La Liga, Real Madrid. Sayangnya, kariernya tidak berjalan begitu mulus sehingga dirinya terbuang ke Inter Milan pada 2009.
Namun bersama Nerazzurri, Sneijder menemukan permainan terbaiknya. Di bawah asuhan Jose Mourinho, Sneijder bersama Inter Milan bahkan sampai berhasil meraih treble winner.
- Arjen Robben
Arjen Robben awalnya bermain di PSV Eindhoven dan Chelsea sebelum akhirnya bergabung bersama Real Madrid. Di Bernabeu, kemampuan Robben seakan menghilang.
Setelah dua musim berseragam Los Blancos, Robben pun akhirnya didepak. Kemudian, dia bergabung bersama Bayern Munich.
Di Bayern, Robben menjadi sosok sentral di lini serang. Duetnya bersama Frank Ribery bahkan menjadi salah satu duet terbaik yang ada di sepakbola.
- Samuel Etoo
Bergabung dengan Real Madrid di usia 16 tahun pada 1996, Etoo hanya bermain pada 7 pertandingan tanpa mencetak satu pun gol.
Setelahnya, Etoo pindah ke Mallorca sebelum akhirnya menarik minat rival abadi Madrid, Barcelona. Di Barcelona, karier Etoo berjalan terbalik. Dia begitu bersinar hingga bisa menyandang status legenda
dia membantu El Barca meraih banyak sekali trofi. Di antaranya, ada gelar juara Liga Spanyol, Piala Super Spanyol, Liga Champions, hingga Copa del Rey.
Bahkan, setelah pindah ke Inter Milan, Etoo masih tetap menunjukkan tajinya. Etoo bahkan menjadi pemain pertama yang meraih dua treble winner di benua Eropa.