3 Rekrutan Aneh Barcelona
18 Apr 2023
Tiento.co.id - Barcelona terkenal dengan La Masia, pabrik pencetak pemain-pemain hebat yang dijamin selalu menghasilkan bintang masa depan. Di sisi lain, El Barca juga terkenal kerap melakukan 'transfer aneh'.
Nama La Masia mendadak akrab di telinga pencinta sepak bola setelah kemunculan Lionel Messi. Tak mengherankan jika jebolan akademi sepak bola Barcelona berikutnya selalu dibanding-bandingkan.
Selain Lionel Messi sebetulnya masih ada banyak jebolan La Masia. Xavi Hernandez, Andres Iniesta, hingga Gerard Pique adalah nama-nama tenar lainnya.
Namun sehebat apapun La Masia, Barcelona juga butuh melakukan manuver transfer. Masalahnya, sehebat apapun Blaugrana, tetap saja pernah melakukan transfer yang aneh.
Barcelona tidak merekrut Albertini dari AC Milan, atau bahkan tim setelah AC Milan. Mereka mengontraknya jauh setelah beberapa tim setelah Milan, tepatnya ketika dia berusia 33 tahun, mungkin karena Rijkaard ( Raykard ) menginginkan seseorang yang dapat dia ajak bercerita tentang hari-hari kejayaannya.
Ya, keputusan Rijkaard ( Raykard) merekrut Albertini dinilai absurd bahkan oleh penggemar Barcelona. Albertini bukanlah pemain jelek, tetapi merekrutnya saat masa keemasannya sudah habis dianggap menjadi pembelian yang sia-sia.
Berapa kali Albertini main buat Barcelona? Cuma lima!
https://www.fcbarcelona.com/en/news/728267/barcas-paulinho-nominated-for-2017-samba-gold-award[/caption]
Ketika Paulinho pindah ke Guangzhou Evergrande pada 2015, itu dimaksudkan agar dirinya bisa bermain di level tertinggi. Tidak Angin Tidak ada Hujan, dia kemudian bergabung dengan Barcelona seharga 40 juta Euro dua tahun kemudian. Paulinho mencetak sembilan gol di La Liga.
Diharapkan bisa menjadi pengganti Sergio Busquets setidaknya dalam beberapa musim ke depan, kariernya di Barcelona justru tidak lama.
Getty Images[/caption]
Agar adil baginya, Braithwaite adalah pemain yang sebetulnya berguna di Camp Nou dan menunjukan lebih dari yang diharapkan banyak orang. Singkatnya, Striker Denmark ini tampil melebihi ekspektasi publik terhadapnya
Namun, fakta bahwa Barcelona membayar 18 juta Euro untuk penyerang dengan delapan gol dalam 38 penampilan untuk Middlesbrough di kasta kedua Liga Inggris tetap saja aneh.
- Demetrio Albertini
Barcelona tidak merekrut Albertini dari AC Milan, atau bahkan tim setelah AC Milan. Mereka mengontraknya jauh setelah beberapa tim setelah Milan, tepatnya ketika dia berusia 33 tahun, mungkin karena Rijkaard ( Raykard ) menginginkan seseorang yang dapat dia ajak bercerita tentang hari-hari kejayaannya.
Ya, keputusan Rijkaard ( Raykard) merekrut Albertini dinilai absurd bahkan oleh penggemar Barcelona. Albertini bukanlah pemain jelek, tetapi merekrutnya saat masa keemasannya sudah habis dianggap menjadi pembelian yang sia-sia.
Berapa kali Albertini main buat Barcelona? Cuma lima!
- Paulinho
https://www.fcbarcelona.com/en/news/728267/barcas-paulinho-nominated-for-2017-samba-gold-award[/caption]
Ketika Paulinho pindah ke Guangzhou Evergrande pada 2015, itu dimaksudkan agar dirinya bisa bermain di level tertinggi. Tidak Angin Tidak ada Hujan, dia kemudian bergabung dengan Barcelona seharga 40 juta Euro dua tahun kemudian. Paulinho mencetak sembilan gol di La Liga.
Diharapkan bisa menjadi pengganti Sergio Busquets setidaknya dalam beberapa musim ke depan, kariernya di Barcelona justru tidak lama.
- Martin Braithwaite
Getty Images[/caption]
Agar adil baginya, Braithwaite adalah pemain yang sebetulnya berguna di Camp Nou dan menunjukan lebih dari yang diharapkan banyak orang. Singkatnya, Striker Denmark ini tampil melebihi ekspektasi publik terhadapnya
Namun, fakta bahwa Barcelona membayar 18 juta Euro untuk penyerang dengan delapan gol dalam 38 penampilan untuk Middlesbrough di kasta kedua Liga Inggris tetap saja aneh.