Klub Yang Sukses di Bursa Transfer Musim 2022/23

Getty Images

Tiento.co.idSejumlah klub besar di Eropa berhasil meraih prestasi lewat sejumlah aktivitas transfer yang tepat guna. Namun ada juga yang sudah membuang banyak uang, namun hasilnya jauh dari harapan.

 

Dirangkum dari ESPN dan transfermarkt, daftar ini akan menjelaskan tiga kategori. Mulai dari belanja hemat namun berprestasi, kemudian belanja besar tapi hasil sepadan, hingga belanja besar namun hasil berantakan.

 

Tanpa banyak basa-basi, silakan simak daftar berikut ini.

 

Sedikit Pengeluaran Tetapi Hasilnya Maksimal :

 

1. Napoli

(c) Alessandro Garofalo/LaPresse via AP
(c) Alessandro Garofalo/LaPresse via AP

Tim asuhan Luciano Spalletti hanya menghabiskan 76,1 juta Euro untuk mendatangkan Kim Min-jae, Mathias Olivera, Frank Anguissa, hingga Khvicha Kvaratskhelia. Dengan dana yang terbilang cukup kecil itu,

 

Napoli berhasil menjadi juara Serie A musim ini, sekaligus menuntaskan masa penantian selama 33 tahun.

 

2. Brighton & Hove Albion

AP Photo/David Cliff
AP Photo/David Cliff

The Seagulls hanya menghabiskan 55,7 juta Euro untuk belanja pemain musim ini, namun mendapat 137,9 juta Euro dari penjualan beberapa pemain seperti Marc Cucurella, Yves Bissouma, hingga Leandro Trossard.

 

Untung besar di bursa transfer, tim asuhan Roberto De Zerbi juga dipastikan lolos ke Liga Europa musim depan. Ini merupakan pertama kalinya mereka tampil di kancah Eropa sejak berdiri pada 1901.

 

Pengeluaran Besar Hasilnya Sepadan :

 

1. Barcelona

Kevork Djansezian / Getty Images
Kevork Djansezian / Getty Images

Ditengah krisis keuangan Barcelona berani menggelontorkan dana sebesar 158 juta Euro untuk merekrut Raphinha, Jules Kounde, hingga Robert Lewandowski. perjudian itu akhirnya terbayar lunas.

 

Musim ini, mereka berhasil mengunci gelar La Liga pertama sejak 2019.

 

2. Manchester United

 (Image: Visionhaus/Getty Images.)
(Image: Visionhaus/Getty Images.)

Dana sebesar 243,3 juta Euro untuk memboyong Casemiro, Lisandro Martinez, hingga Antony tak bisa dibilang sia-sia walaupun ada beberapa pembelian yang keliru tetapi Manchester United berhasil memutus

 

dahaga trofi enam tahun dengan meraih Piala Liga Inggris dan finish di posisi ke 3 klasemen akhir

 

3. Newcastle United 

 gettyimages
 (Photo by Stu Forster/Getty Images)

Menghabiskan total 185,4 juta Euro musim ini, Pergerakan pintar Newcastle United di bursa transfer benar-benar membuahkan hasil. Nama-nama seperti Alexander Isak, Sven Botman, hingga Nick Pope bisa

 

beradaptasi para pemain lama. Jika musim lalu mereka berjuang lolos dari degradasi, kini The Magpies mampu finis empat besar dan akan tampil di Liga Champions musim depan.

 

4. Arsenal

Getty Images
Getty Images

Gagal menjadi juara Liga Inggris setelah 33 pekan di puncak jelas menyesakkan bagi The Gunners. Namun setidaknya Arsenal mengalami kemajuan pesat.

 

Belanja 192,4 juta Euro untuk Gabriel Jesus, Oleksandr Zinchenko, Fabio Vieira, hingga Trossard membuat mereka berhasil finis kedua di akhir musim, dan kembali ke Liga Champions setelah enam tahun absen.

 

Belanja besar, hasil di luar harapan :

 

1. Bayern Munich

(Foto: Reuters)
(Foto: Reuters)

Ketika Die Roten berani menghabiskan 145,5 juta Euro untuk Matthijs de Ligt, Sadio Mane, hingga Mathys Tel, mereka jelas berambisi untuk bisa meraih kejayaan di kancah domestik dan Eropa. Namun hasilnya ternyata jauh panggang dari api.

 

Kisruh di luar lapangan yang gagal ditangani dengan baik berdampak ke lapangan. Bayern Munich kini terancam mengakhiri musim tanpa gelar untuk pertama kalinya dalam 10 tahun usai tersingkir di Liga Champions dan DFB-Pokal serta sedang berada di urutan kedua Bundesliga di bawah Borussia Dortmund.

 

2. Chelsea

(Photo by Chris Lee - Chelsea FC/Chelsea FC via Getty Images)
(Photo by Chris Lee – Chelsea FC/Chelsea FC via Getty Images)

Tak mungkin tak memasukkan nama The Blues di daftar ini. Mereka berani menggelontorkan biaya hingga 611,5 juta Euro untuk membeli lebih dari selusin pemain, termasuk Enzo Fernandez, Wesley Fofana, Mykhailo Mudryk, Cucurella, hingga Raheem Sterling.

Namun hasil yang diraih ternyata mengecewakan. Pergantian pelatih sampai empat kali, ditambah skuad yang bertumpuk ternyata tak membuat permainan Chelsea bervariasi. Mereka bahkan sudah dipastikan finis di luar 10 besar, terburuk sejak 2016.

 

 

Leave a Reply