Mengenal ST Pauli Klub Yang Menyatukan Sepakbola, Musik Dan Gerakan Sosial

Image credit: Eurosport

Tiento.co.id – FC St Pauli sebuah Klub di kota hamburg yang didirikan pada 15 Mei 1950. Bukan trofi dan segudang prestasi. Namun, ada sejumlah hal lain di luar sepak bola yang membuat St Pauli memiliki reputasi di dunia.

 

Dikutip dari CNN, FC St Pauli mempunyai lambang lain yang terkenal di seluruh penjuru Jerman, bahkan dunia. Lambang yang menggambarkan bentuk perlawanan orang-orang kelas bawah kepada para orang kaya, yang artinya perlawanan kepada klub-klub kaya seperti Bayern Munchen dan rival sekota mereka yaitu Hamburg SV.

Image via FC St. Pauli
Image via FC St. Pauli

Lambang yang menggambarkan bentuk perlawanan orang-orang kelas bawah kepada para orang kaya, yang artinya perlawanan kepada klub-klub kaya seperti Bayern Munchen dan rival sekota mereka yaitu Hamburg SV.

 

St. Pauli juga merupakan pelopor kampanye anti rasisme, anti kekerasan, anti homofobia, dan isu-isu progresif lainnya. St Pauli adalah klub pertama yang mengkampanyekan anti rasisme pada 20 tahun lalu.

 

Selain itu, juga ada aturan “50+1” yang disepakati antara klub dengan penggemarnya. Hal itu mencegah klub kebanggaannya dimiliki oleh satu individu.

 

Untuk para suporter mereka ST Pauli telah menjadi gaya hidup, mereka bukan suporter yang mendambakan banyak Trofi dari timnya.

 

Para supporter ST. Pauli lebih memilih tim kesayangan mereka berjuang dari nol daripada mendapatkan suntikan dana dari para konglomerat untuk prestasi instan.

 

Dikutip dari HighsNobiety, St Pauli mempunyai lagu sendiri untuk menghargai perjuangan para pemain di lapangan hijau. Setiap awal pertandingan, saat para pemain berjalan masuk ke lapangan lagu dari AC/DC, “Hells Bells” berkumandang. 

 

Beberapa penggemar juga mengenakan atribut punk rock saat mendukung St Pauli bertanding, layaknya menonton konser musik. St Pauli adalah punk rock yang dimanifestasikan dalam sepak bola.

Bahkan, di dalam stadion, klub mempunyai studio musik. Pihak klub bekerja sama dengan Levi’s dalam operasional studio tersebut.

Leave a Reply